Kamis, Oktober 08, 2009

CD, DVD,HD DVD dan Blu-ray

Setelah era CD ROM dan DVD-ROM, teknologi media optik beralih ke HD DVD dan Blu-ray Disc. Perubahan ini menghasilkan sebuah lompatan jauh media penyimpanan yang tadinya hanya mampu menyimpan 650-700 MB pada CD-ROM dan 4.7 GB pada DVD-ROM menjadi 25 GB pada penyimpanan High Definition, seperti Blu-ray Disc (atau dikenal sebagai Blu-ray saja atau BD).
Ya, era format cakram optik berkepadatan tinggi telah lahir dan disiapkan menjadi media penyimpanan masa depan.

CD dan DVD
Banyak orang sudah mengenal bahwa kualitas DVD (pada awalnya disepakati kependekan dari Digital Video Disc, namun belakangan karena fungsinya yang luas, dikenalkan sebuah istilah Digital Versatile Disc) jauh  berbeda dengan CD.
Misalnya, format suara DTS yang banyak didukung oleh DVD memiliki system suara 5.1.  Dimana angka 5 mewakili 5 saluran yang bermuara ke 5 buah speaker yaitu 3 buah speaker depan (sebelah kanan, tengah, dan kiri) dan 2 speaker belakang alias surround (sebelah kanan dan kiri).  Sedangkan angka 1 mewakili jumlah saluran khusus untuk suara bass yang terdengar pada subwoofer.
Sistem tata suara tersebut berbeda dengan sistem suara yang diterapkan pada VCD. VCD menggunakan sistem Dolby Pro Logic, di mana keluaran dari kedua speaker belakang masih mono dan tak terpisah. Jadi, jangan heran jika suara yang dihasilkan oleh DVD terdengar lebih hidup daripada VCD.
Yang lainnya, format DVD jauh lebih banyak dibanding CD. Jika format media CD hanya terdiri dari 2 format (CD-R dan CD-RW), media DVD terdiri dari tujuh format (DVD-R, DVD-RW, DVD+R, DVD+RW,
DVD-R DL, DVD-r DL, dan DVD-RAM).

HD DVD dan Blu-ray
Sejak pertama kali diperkenalkan format video berdefinisi tinggi sudah terlibat konfrontasi yang seru antar vendor pembuatnya. Blu-ray yang dirancang Sony berebut pasar dengan tipe sejenis yakni, HD DVD (sebelumnya dinamakan AOD;Advanced Optical Disc) yang dikembangkan Toshiba dan NEC.  Perang ini semakin seru karena masing-masing didukung oleh industri elektronik dan hiburan raksasa. dunia  Blu-ray didukung oleh Samsung, Sony, Warner, Dell, Apple, Disney dan 20th Century Fox, JVC, LG, TDK, dll. sedangkan DH DVD didukung oleh NEC, Microsoft dan Universal.
Persaingan ini seperti mengulang kembali sejarah dimana Toshiba dengan VHS-nya bertarung melawan Sony dengan versi Beta-max pada tahun 1980-an.
Setelah banyak perusahaan dan penyalur film besar memutuskan dukungan penuhnya hanya pada format Blu-ray, keadaan ini menjadi pertanda mulai berakhirnya konflik ini. Dan pada 19 Februari 2008 Toshiba mengumumkan berakhirnya produksi dan pengembangan terhadap HD DVD sekaligus menyudahi persaingan yang sebetulnya membuat bingung orang awam.
Perkembangan ini tentu menguntungkan bagi kita sebagai pengguna akhir yang dapat menikmati media penyimpanan data berkecepatan tinggi dan luar biasa besar. Kebayang kan, dengan cakram Blu-ray berformat lapis ganda , mampu menampung kapasitas data sebesar 50 Gb atau  dapat menyimpan video definisi tinggi (HD) berdurasi 9 jam atau jika hanya video standar kurang lebih 23 jam.

Any Video Converter: Konversi Klip Video untuk Semua Ponsel

Ada cara mudah dan gratis agar file-file video yang didapat dari mana-mana itu, termasuk YouTube dan koleksi DVD Anda, bisa dinikmati di ponsel. Tinggal gunakan aplikasi gratis bernama Any Video Converter.

Any Video Converter merupakan aplikasi konversi format video yang mudah digunakan, dengan kecepatan konversi yang tinggi dan kualitas tetap terjaga. Aplikasi ini bisa melakukan konversi hampir semua format video seperti DivX, XviD, MOV, rm, rmvb, MPEG, VOB, DVD, WMV, AVI.

Hasil konversi video bisa dinikmati di semua jenis ponsel tergantung format yang didukungnya, bahkan juga di iPod dan Sony PSP. Format keluaran yang dihasilkannya berupa file avi, wmv, mp4, 3gp, wmv, flv, MPEG-1 dan MPEG-2, mpg (PAL atau NTSC).

Cara konversi sangat mudah. Setelah proses unduh selesai, lakukan instalasi sampai selesai. Sebelumnya, pastikan dulu format video apa yang Anda miliki dan ingin diubah menjadi format apa. Variasi format file video yang bisa diputar, bisa terjadi pada setiap tipe merek, karena ada segmen yang berbeda-beda, meskipun mereknya sama.


Pengaturan Awal
Buka Any Video Converter, dan pilih Edit>Options untuk melakukan pengaturan awal. Tentukan tempat file hasil konversi akan disimpan di bagian Set Output Folder. Secara default, file akan disimpan di C:-Documents and Settings-(nama user)-My Documents-Any Video Converter. Di bagian Process & Thread, pilih kecepatan proses konversi.

Meski klip video yang dikonversi berukuran sangat besar, jangan gunakan pilihan High. Meskipun proses konversi lebih cepat, kualitasnya akan menurun. Jika perlu, di bagian Extras, beri tanda Shutdown computer when encoding finished, sehingga komputer akan mati setelah konversi selesai. Ini berguna jika file video yang dikonversi sangat besar, misalnya rekaman video pernikahan atau sebuah DVD film

Masih di Options, pilihan Audio memungkinkan Anda mengatur besarnya suara yang diinginkan (Volume Control), termasuk juga kualitas suaranya (Audio Quality)

Selanjutnya, pada pilihan Video, yang penting diatur adalah Video Resize. Pilihan Fit to width akan memaksa klip video hasil konversi menyesuaikan dengan lebar klip asal. Sedangkan pilihan Fit to Height akan menyesuaikan pilihan dengan tinggi klip video asal.


Cara Konversi yang Mudah
Klik “Add Video” untuk memasukkan klip video yang ingin dikonversi. Lanjutkan dengan klik Profile untuk memilih jenis video yang diinginkan. Ada banyak sekali pilihan yang bisa digunakan. Mulai dari format khusus untuk ponsel MPEG-4 (mp4), format video flash seperti flv (video dari Youtube) dan swf, berbagai jenis format video yang umum seperti DVD Video PAL/NTSC (mpg), avi, wmv, dan mp4.

Klip video bahkan bisa diambil (diekstraksi) suaranya saja, menjadi file berformat mp3, ogg, wav, aac, dan wma. Jadi jika Anda tetap ingin menikmati suara dari sebuah klip video lagu berukuran besar, maka ambil saja suaranya dan putar di ponsel. Ini juga akan menghemat jika sisa memori di ponsel hanya sedikit.

Bahkan, klip video dari YouTube bisa diunduh sekaligus langsung dikonversi. Sebelumnya, di Options, lalu Online Video, lalu masukkan Username dan Password. Lalu, klik ikon YouTube di bagian tengah atas. Masukkan alamat klip video YouTube yang ingin diunduh. Alamat ini bisa didapat saat berada di YouTube setelah memilih kilp video, di bagian kotak kanan, ada URL. Nah, copy dan paste alamat ini ke Any Video Converter.

Anda bisa memutar klip video yang ingin dikonversi terlebih dahulu. Jika terlalu panjang, klip video bisa dipotong dengan menekan tombol berbentuk buka kurung untuk mulai menandai awal klip (Start to Trim) dan menekan tombol berbentuk tutup kurung untuk mengkakhiri potongan klip (Stop to Trim).

Pengaturan penting lain adalah memilih resolusi klip video agar pas dengan resolusi layar ponsel. Di bagian bawah tampilan video, ada pilihan Video Options. Pilih Video Size dan pilih resolusi yang sesuai. Pilih pula Video Bitrate dan Framerate sesuai kemampuan ponsel Anda.

Secara teori, makin tinggi Bitrate dan Framerate, kualitas videonya makin bagus. Namun, karena kemampuan prosesor ponsel yang terbatas dalam memutar sebuah klip video, Anda harus melakukan beberapa kali percobaan agar didapat nilai yang pas dengan kemampuan ponsel Anda.

Pengaturan Audio Options perlu dilakukan pula agar suara yang terdengar sesuai kemampuan ponsel. Semua pengaturan tersebut (Video dan Audio), mempengaruhi ukurannya. Makin tinggi nilai yang digunakan, makin bagus kualitasnya, tapi makin besar pula ukurannya. Dan sebaliknya.

Karena itu perlu dicari nilai yang pas, agar kualitas masih cukup baik, tapi juga tidak memenuhi isi memori ponsel. Jika ponsel Anda punya dua saluran (stereo), maka Audio Channel bisa dipilih 2, agar suara yang keluar juga stereo.

Setelah pengaturan selesai, kilk Convert. Maka proses konversi akan berjalan dengan kecepatan tertentu, tergantung kinerja komputer Anda. Selanjutnya, pindahkan klip hasil konversi ke ponsel. Dan, video siap dinikmati di mana saja!


sumber kompas.com