Setelah era CD ROM dan DVD-ROM, teknologi media optik beralih ke HD DVD dan Blu-ray Disc. Perubahan ini menghasilkan sebuah lompatan jauh media penyimpanan yang tadinya hanya mampu menyimpan 650-700 MB pada CD-ROM dan 4.7 GB pada DVD-ROM menjadi 25 GB pada penyimpanan High Definition, seperti Blu-ray Disc (atau dikenal sebagai Blu-ray saja atau BD).
Ya, era format cakram optik berkepadatan tinggi telah lahir dan disiapkan menjadi media penyimpanan masa depan.
Ya, era format cakram optik berkepadatan tinggi telah lahir dan disiapkan menjadi media penyimpanan masa depan.
CD dan DVD
Banyak orang sudah mengenal bahwa kualitas DVD (pada awalnya disepakati kependekan dari Digital Video Disc, namun belakangan karena fungsinya yang luas, dikenalkan sebuah istilah Digital Versatile Disc) jauh berbeda dengan CD.
Misalnya, format suara DTS yang banyak didukung oleh DVD memiliki system suara 5.1. Dimana angka 5 mewakili 5 saluran yang bermuara ke 5 buah speaker yaitu 3 buah speaker depan (sebelah kanan, tengah, dan kiri) dan 2 speaker belakang alias surround (sebelah kanan dan kiri). Sedangkan angka 1 mewakili jumlah saluran khusus untuk suara bass yang terdengar pada subwoofer.
Sistem tata suara tersebut berbeda dengan sistem suara yang diterapkan pada VCD. VCD menggunakan sistem Dolby Pro Logic, di mana keluaran dari kedua speaker belakang masih mono dan tak terpisah. Jadi, jangan heran jika suara yang dihasilkan oleh DVD terdengar lebih hidup daripada VCD.
Sistem tata suara tersebut berbeda dengan sistem suara yang diterapkan pada VCD. VCD menggunakan sistem Dolby Pro Logic, di mana keluaran dari kedua speaker belakang masih mono dan tak terpisah. Jadi, jangan heran jika suara yang dihasilkan oleh DVD terdengar lebih hidup daripada VCD.
Yang lainnya, format DVD jauh lebih banyak dibanding CD. Jika format media CD hanya terdiri dari 2 format (CD-R dan CD-RW), media DVD terdiri dari tujuh format (DVD-R, DVD-RW, DVD+R, DVD+RW,
DVD-R DL, DVD-r DL, dan DVD-RAM).
HD DVD dan Blu-ray
Sejak pertama kali diperkenalkan format video berdefinisi tinggi sudah terlibat konfrontasi yang seru antar vendor pembuatnya. Blu-ray yang dirancang Sony berebut pasar dengan tipe sejenis yakni, HD DVD (sebelumnya dinamakan AOD;Advanced Optical Disc) yang dikembangkan Toshiba dan NEC. Perang ini semakin seru karena masing-masing didukung oleh industri elektronik dan hiburan raksasa. dunia Blu-ray didukung oleh Samsung, Sony, Warner, Dell, Apple, Disney dan 20th Century Fox, JVC, LG, TDK, dll. sedangkan DH DVD didukung oleh NEC, Microsoft dan Universal.
Persaingan ini seperti mengulang kembali sejarah dimana Toshiba dengan VHS-nya bertarung melawan Sony dengan versi Beta-max pada tahun 1980-an.
Setelah banyak perusahaan dan penyalur film besar memutuskan dukungan penuhnya hanya pada format Blu-ray, keadaan ini menjadi pertanda mulai berakhirnya konflik ini. Dan pada 19 Februari 2008 Toshiba mengumumkan berakhirnya produksi dan pengembangan terhadap HD DVD sekaligus menyudahi persaingan yang sebetulnya membuat bingung orang awam.
Perkembangan ini tentu menguntungkan bagi kita sebagai pengguna akhir yang dapat menikmati media penyimpanan data berkecepatan tinggi dan luar biasa besar. Kebayang kan, dengan cakram Blu-ray berformat lapis ganda , mampu menampung kapasitas data sebesar 50 Gb atau dapat menyimpan video definisi tinggi (HD) berdurasi 9 jam atau jika hanya video standar kurang lebih 23 jam.